Sabtu, 16 Agustus 2014

Sejarah Ringkas Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad lahir pada hari senin, 12 Rabiul awal pada tahun gajah. Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu kota Mekah diserang oleh tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Abesinia yang beragama Nasrani. Abrahah tidak berhasil menghancurkan Ka’bah. Karena pasukan yang berkendaraan gajah ini dihancurkan oleh Allah dengan mengirim burung-burung Ababil (pasukan burung).
Nabi Muhammad lahir sebagai seorang yatim, karena ayahnya wafat saat beliau berada dalam kandungan ibunya. Setelah disusui oleh Suaibah Aslamiyah selama tiga hari, akhirnya Nabi Muhammad disusui dan diasuh oleh Halimatus Sa’adiyah selama empat tahun.
Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad diajak ibundanya ke Madinah untuk ziarah ke makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, tepatnya di kota Abwa, Ibunda Nabi Muhammad s.a.w wafat.
Walaupun ayah dan ibunya telah tiada, Nabi Muhammad tetap sabar dalam menjalani hidupnya.
Lalu, beliau hidup bersama dengan kakeknya, Abdul Mutalib sampai berusia 8 tahun. Setelah kakeknya meninggal dunia, Nabi Muhammad di pelihara oleh pamannya, Abu Talib. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak oleh pamannya untuk berdagang ke Negeri Syam. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad dan menasihati Abu Talib untuk berhati-hati dalam menjaga keponakannya itu.
Muhammad pun segera diajak pulang ke Mekah, karena khawatir akan diketahui oleh orang-orang Yahudi yang akan membunuhnya. Setelah dewasa, Nabi Muhammad berusaha berdagang sendiri dengan membawa barang dagangan milik saudagar kaya raya., Khadijah, ke Negeri Syam dan ditemani oleh seorang pegawai Khadijah yang bernama Maisarah. Nabi Muhammad mendapatkan gelar Al-Amin. Al-Amin artinya yang dapat dipercaya, karena beliau selalu jujur dalam segala perkataan dan perbuatannya.
Pada usia ke-25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Ketika berusia 40 tahun, beliau menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Pada malam 17 Ramadhan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, yang merupakan pengangkatan resmi Nabi Muhammad menjadi nabi dan rasul akhir zaman. Surah yang pertama kali turun adalah surah Al- Alaq ayat 1-5 yang berbunyi;
     "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya."
 Setelah dua setengah tahun tidak turun wahyu, maka turunlah wahyu yang kedua, yaitu surah Al-Mudasir ayat 1-7, "Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tingglkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah."
Setelah menerima wahyu kedua inilah, Nabi Muhammad mulai menjalankan tugas-tugas beliausebagai rasul. Mula-mula, beliau mengajak saudara, sahabat dan orang terdekat beliau untuk mengikuti ajaran tauhid, yaitu menyembah Allah, Rabb yang Maha Esa, dan meninggalkan menyembah berhala.

Dalam menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terdekatnya, beliau menggunakan cara sembunyi-sembunyi (bis-sirri). Diantara mereka yang pertama kali masuk islam, adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah dan Abu Bakar.

Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Lalu, Allah pun memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan, sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 94, "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
Setelah mendapat perintah dari Allah swt., Nabi Muhammad pun memberanikan diri untuk berdakwah secara terang-terangan. Beliau menjelaskan kepada masyarakat kota Mekah bahwa penyembahan terhadap berhala adalah menghina derajat manusia sebagai pembuat patung.

Walaupun Rasullah saw., dihina dan disakiti dalam menjalankan dakwahnya, beliau tetap bersabar. Hal ini pun terbukti bahwa hari demi hari pengikut beliau semakin bertambah dan meluas ke berbagai penjuru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar